My Cart

Hydrostatic test untuk tabung apar , pipa , bejana dan alat pendukung lainnya

Hydrostatic test adalah salah satu cara pengujian kekuatan dan kebocoran pada TABUNG APAR & bejana tekan atau pressure vessel – seperti boiler, heat exchanger, reaktor, perpipaan – dengan menggunakan media fluida cair (umumnya air).Hydrotest Hm kali ni saya mencoba untuk membahas tentang hydrotest serta bagaimana mengenai aspek HSE yang harus diperhatikan. let’s get the party started . secara arti nya saja kita dapat mengetahui bahwa hydrotest atau singkatan dari Hydrostatic test ialah pengujian dengan tekanan tertentu dengan menggunakan media air sebagai pengujinya untuk mengetahui kekuatan suatu material dan untuk mengetahui apakah terdapat kebocoran atau tidak (biasa nya dilakukan pada benda-benda yang telah disambung kan dengan sistem pengelasan). Apabila tidak ditemukan keborocan dan tekanan air di dalamnya tetap, maka dapat disimpulkan bahwa TABUNG APAR & bejana tekan atau perpipaan yang dites lulus uji.

karena saya lebih banyak mengelami pipelines project ya mungkin jadinya saya akan bahas beberapa hal tentang hydrotest yang telah banyak dikerjakan.Hydrostatic test dilakukan pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan design (design pressure).

Sebagai contoh, menurut ASME B31.1, tekanan hydrostatic test pada sistem TABUNG APAR tidak boleh kurang dari 1.5 kali tekanan desain, akan tetapi tidak boleh melebihi batas uji tekanan maksimum yang diijinkan.Dalam dunia EPC (Engineering, Procurement and Construction) kami sebagai tim analis  production engineer harus memenuhi semua prosedural dari customer . perlakuan sebelum proses hydrotest ini dilakukan ialah persetujuan dokumen, yaitu hydrotest procedure yang dibuat oleh customer.

Prosedur ini berisi mengenai bagai mana langkah – langkah kerja, kemudian berapa Design Pressure dan Hydrotest Pressure nya. Untuk standart international nya, diambil dari :

Keselamatan Kerja Penyalur TABUNG APAR dan Media tekanan  kita bedakan disini antara flowlines / pipelines atau jalur pipa dengan piping atau sistem TABUNG APAR (termasuk didalam nya sambungan spool yang disambung dengan flanges) perbedaan paling signifikan disini ialah panjang dari kedua hal tersebut (piping dan pipelines) sehingga dalam prosedur nya pun nanti nya akan diperlakukan dengan cara yang berbeda pengujiaanya.semisal untuk pipelines dengan panjang 800 m dengan 6 expansion loop maka prosedur atau urutan sebelum dan sesudah dilakukan hydrotest akan aka proses cleaning (jalur tabung apar  diisi dengan air kemudian diamsukkan pig atau bahasa awam nya sponge untuk membersihkan bagian dalam TABUNG APAR, sebelumnya telah dipasangkan dulu pig laucher pada inlet pipa dan pig receiver pada valve Tabung apar, kemudian dilakukan proses gauging atau pengukuran tekanan, lalu dilakukan filling water atau proses pengisian air dengan ujung outlet pipa dipasangkan penutupan dengan memasang pig receiver untuk penahannya.

setelah proses filling water dilakukan maka selanjutnya ialah proses pressurizing atau penekanan. dari standart ASME B31.8 chapter IV clause 841.322 (c) shal be tested to 1,25 of the MOP (Maximum Operating Pressure), MOP dari Design Pressure pipa yang akan digunakan tersebut.

semisal nih, operating pressure dari pipelines ialah 1485 psi maka untuk hydrotest pressure nya dikalikan dengan Test facktor = 1,25 sehingga ketemu lah angka 1856 psi untuk hydrotest pressure nya. namun saat pelaksaan pressurizing nya tidak boleh langsung ditekan hingga ke tingkat maximum nya (1856 psi) namun secara bertahap kenaikannya. dengan tingginya tekanan pada proses ini, maka diharapkan hanya orang – orang yang berkompeten saja yang dapat melakukannya dan untuk setiap pekerjaan bertekanan, pastikan seluruh selang yang menghubungkan dari pompa ke pipa telah terpasang whiplock (alat untuk penahan selang ketika terjadi out of control pada selang)

Cara Melakukan Hydrostatic Test

Hydrostatic test adalah salah satu cara pengujian kekuatan dan kebocoran pada TABUNG APAR tekan atau pressure vessel – seperti boiler, heat exchanger, reaktor, perpipaan – dengan menggunakan media fluida cair (umumnya air).

Cara melakukan hydrostatic test adalah dengan memasukkan air ke dalam TABUNG APAR tekan atau perpipaan dengan tekanan tertentu. Kemudian, kondisi bertekanan ditahan sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan standar rujukan yang digunakan.

Apabila tidak ditemukan keborocan dan tekanan air di dalamnya tetap, maka dapat disimpulkan bahwa bejana tekan atau perpipaan yang dites lulus uji.

Hydrostatic test dilakukan pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan design (design pressure). Sebagai contoh, menurut ASME B31.1, tekanan hydrostatic test pada sistem TABUNG APAR & perpipaan tidak boleh kurang dari 1.5 kali tekanan desain, akan tetapi tidak boleh melebihi batas uji tekanan maksimum yang diijinkan.

Dan tes ini dilakukan minimal selama 10 menit pada tekanan hydrostatic testnya.

Karena hydrostatic test dilakukan pada tekanan yang tinggi, maka sangat penting mengetahui cara aman melakukan hydrostatic test tersebut.

Bahaya Hydrotest atau Hydrostatic Test

Hydrostatic test harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena potensi bahaya yang ada di dalamnya. Lakukan hazard assessment sebelumnya dan lakukan tindakan selanjutnya dengan menerapkan teknik pengendalian bahaya yang sesuai.

Pengujian dilakukan pada tekanan 1.5 x tekanan desain. Jika misalnya tekanan desain sebuah heat exchanger 10 bar, maka ia harus diuji pada tekanan 15 bar.Dengan tekanan setinggi itu, maka bahaya hydrotest sangat jelas. Ia bisa mengakibatkan cedera dan bahkan mungkin fatality.Selain itu, kerusakan pada fasilitas pun bisa terjadi karena over pressure atau bahkan explosion.Maka, berhati-hatilah pada saat melakukan hydrostatic test. Pastikan kita selalu mengikuti petunjuk yang ada di dalam prosedur.Jangan lupa ada banyak best practice yang bisa kita rujuk pula.

Tips Melakukan Hydrostatic Test

Pastikan, sebelum melakukan hydrostatic test, anda sudah mempelajari prosedurnya dengan baik. Dan bagaimana cara melakukannya dengan aman.Nah, tips berikut ini dapat membantu anda bagaimana melakukan hydrostatic test secara aman, tanpa membahayakan diri anda dan orang lain, serta fasilitas di sekitarnya.

  • Hanya mereka yang terlatih dan memiliki wewenang yang dapat melakukan hydrostatic test.
  • Yakinkan kondisi pengujian dengan tekanan desain dari alat yang akan diuji.
  • Pastikan tekanan yang digunakan sesuai dengan standar yang ada. Jangan sampai tekanan uji lebih tinggi dari desain alat.
  • Seluruh TABUNG APAR, hose dan semua alat yang terlibat dalam hydrostatic test mempunyai kekuatan yang lebih tinggi daripada tekanan pengujian.
  • Pastikan pula seluruh TABUNG APAR , valve dan fitting yang diuji sudah diketahui spesifikasinya dengan yakin. Periksa kembali dokumen terkait.
  • Jangan pernah menggunakan material yang rentan akan kerusakan, getas apalagi yang sudah retak karena karatan.
  • Semua material yang akan digunakan ulang pada saat pengujian dengan hydrotest harus diperiksa kondisinya terlebih dahulu. Jangan hanya asal menggunakan. Sangat berbahaya.
    Support TABUNG APAR dan peralatan yang terkena uji ini harus memiliki kekuatan yang mencukupi atau lebih tinggi dari tekanan uji.
  • Pressure-relief device seperti safety valve harus tersedia, untuk mencegah terjadinya over pressure.
  • Pastikan tidak ada udara yang terjebak di dalam pipa atau alat yang akan diuji karena sangat berbahaya.
  • Hanya mereka yang berwenang saja yang diperkenankan berada di dalam area pelaksanaan hydrostatic test.
    Area tempat pelaksanaan hydrostatic test harus diamankan dengan safety line dan jika perlu dengan safety barrier, untuk mecegah orang yang tidak berwenang memasuki area dan mengisolasi potensi bahaya yang muncul.
  • Akan lebih baik lagi, jika di sekitar area tersebut dilengkapi dengan tanda bahaya yang menunjukkan bahwa hydrotest sedang dilaksanakan.
  • Jangan lupa gunakan selalu APD atau alat pelindung diri yang sesuai selama proses pengujian berlangsung.
    Gunakan hanya pressure gauge yang terkalibrasi. Pastikan range pengukurannya antara 1.5 sampai 2 kali tekanan pengujian.
  • Sebelum memulai pelaksanaan hydrotest pastikan safety permit atau ijin kerja aman sudah didapatkan.
    Jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan dimulai, komunikasikan dengan pihak-pihak terkait.
  • entikan test saat itu juga apabila ditemukan kondisi tidak aman atau potensi bahaya terdeteksi.
  • Jangan pernah berdiri tepat di depat pressure gauge selama tes berlangsung. Sangat berbahaya.
    Pastikan pencahayaan atau penerangan yang cukup selama tes berlangsung.
  • Apabila hydrotest sudah selesai, maka yang pertama kali dilakukan adalah mengeluarkan tekanan dari dalam TABUNG APAR atau alat secara perlahan. Setelah itu, baru air dikeluarkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *